Senin, 21 Maret 2011

         Sangat menarik buku yang ditulis oleh Prof. Ambo Tuwo, DEA., sebuah karya interlektual yang patut kita hargai. Bagi masyarakat akademis sampai masyarakat umum yang bergelut dengan pembangunan masyarakat khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sangat merindukan kehadiran buku seperti ini. Sebagai gambaran umum dari isi buku ini telah ditulis oleh Prof. Ambo Tuwo, DEA pada sampul belakang sebagai berikut :



        Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan, namun belum mendatangkan hasil sesuai yang diharapkan. Bahkan saat ini, malah muncul kecenderungan meningkatnya aktivitas pemanfaatan yang mengancam kelestarian sumberdaya pesisir dan laut. Ekowisata Pesisir dan Laut merupakan bentuk pemanfaatan yang diyakini dapat menbantu mengatasi masalah tersebut. Diduga kuat bahwa pengembangan Ekowisata Pesisir dan Laut selama ini belum berhasil dengan baik, karena belum dipertimbangkan/diintegrasikannya berbagai komponen pengelolaan yang terkait dengan ekowisata. Komponen yang sering terabaikan atau luput dalam pengembangan Ekowisata Pesisir dan Laut, antara lain : kondisi ekosistem pesisir dan laut, sosial-ekonomi, kelembagaan, dan sarana wilayah.
        Buku ini terdiri atas enam bagian. Pada bagian pertama diuraikan tentang konsep Pengelolaan yang mencakup : (1) Keunggulan Ekowisata Pesisir dan Laut; (2) Konsep Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut; (3) Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut; (4) Prinsip Dasar Ekologi dalam Pengelolaan Berkelanjutan. Pada bagian kedua diuraikan tentang Ekosistem Pesisir dan Laut yang dapat dijadikan objek wisata, yaitu : (1) Ekosistem Terumbu Karang; (2) Ekosistem Lamun; (3) Ekosistem Mangrove; (4) Ekosistem Estuaria. Pada bagian ketiga diuraikan tentang Kondisi Sosial, Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah yang terkait dengan pengelolaan ekowisata. Pada bagian keempat diuraikan tentang Pendekatan Analisis yang mencakup: (1) Analisis Kondisi Ekosistem Mangrove; (2) Analisis Kondisi Ekosistem Padang Lamun; (3) Analisis Kondisi Ekosistem Terumbu Karang; (4) Valuasi Nilai Sumberdaya Pesisir dan Laut; (5) Analisis Citra; (6) Analisis Kondisi Sosial, Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah; dan (7) Analisis Kondisi dan Kelayakan Ekowisata. Pada bagian kelima diuraikan Studi Kasus tentang Analisis Kelayakan Pengembangan Ekowisata Pesisir dan Laut yang mencakup: (1) Kelayakan Ekologis; (2) Kelayakan Sosial, Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah; (3) Kelayakan Jenis Pengembangan Ekowisata; dan (4) Strategi Pengembangan Ekowisata. Pada bagian terakhir disajikan Petunjuk Praktis Pengelolaan Ekowisata yang mencakup : (1) Peningkatan Manfaat Ekowisata; (2) Penyusunan Rencana Kawasan Ekowisata; (3) Pengembangan Sarana dan Prasarana; (4) Pengelolaan Kerusakan; (5) Pengelolaan Wisatawan; (6) Pengelolaan Keuangan; dan (7) Monitoring Kawasan Ekowisata.

TENTANG BUKU INI :
Judul                   : Pengelolaan Ekowisata Pesisir & Laut (Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan & Sarana Wilayah)
ISBN                    : 978-979-16702-9-6
Penulis                 : Prof. Dr. Ir. H. Ambo Tuwo, DEA
Penerbit               : BRILLIAN INTERNASIONAL
Tanggal Terbit    : 2011-03-10
Jumlah Halaman : xii + 412 hlm
Berat Buku           : 1000 gr
Jenis Cover           : Soft Cover
Dimensi                 : 14 cm x 21 cm
Kategori                : Teknik dan Ilmu Pengetahuan
Sinopsis                 : -
Harga                    : Rp. 75.000,-
Diskon                   : 20 %


 
Jika ingin melakukan pemesanan buku silakan menghubungi kami :
No. Telpon    : 082188058554 (Syahnudin, S.Kel)
e-mail order   : ledisyah@yahoo.com


Bonus (bagi yang ingin)  : Tanda tangan langsung dari penulis (Prof. Ambo Tuwo, DEA)


OtterBox Defender Case iPhone 4 (Pink and Black, Retail Packaging, Fits AT&T iPhone)Western Digital My Passport Essential SE 1 TB USB 3.0/2.0 Ultra Portable External Hard Drive (Black)OtterBox Defender Case for iPhone 4 (White and Black, Fits AT&T iPhone)OtterBox Defender Case for iPhone 4 (White/White, Fits AT&T iPhone)
Oleh : Syahnudin
(Alumni PSIK-Indonesia)

Fenomena kegilaan
Sampai detik ini perjalanan demokrasi di Indonesia masih berjalan di tempat, hanya keringat panas yang berbau konflik SARA (Suku, agama dan ras) yang di hasilkan, sementara rakyat indonesia tidak menganggap hal yang berarti. Lihat saja hampir satu dekade perjalanan reformasi yang berubah hanyalah Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, Kepala Desa, Lurah, dan Ketua RT/RW. Semua jabatan ini menjadi sumber pertengkaran di kalangan elit politik professional. Pertengkaran yang tadinya berada pada tingkatan pusat, kini penyakit gila ini merambah sampai ke tingkat pemilihan RT dan RW. Menjadi hal yang ironis jika yang di lakukan oleh politisi kita hanyalah bertengkar, bertengkar dan bertengkar. Apa kata dunia...!!!

Oleh : Nicholas Damen 
Telp. (0411) 582248 / 081388452900
Indonesia adalah salah satu negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Sebuah sistem pemerintahan yang lahir dari otak pemikir-pemikir barat, yang kini diyakini sebagai sebuah sistem pemerintahan yang paling ideal.


Pada awal masa kemerdekaan, ketika para bapa bangsa memikirkan masa depan Indonesia, muncullah ide luhur yang menginginkan negeri ini menjadi negara demokrasi yang bernafaskan nilai-nilai Pancasila dimana dalam Pancasila terkandung nilai-nilai agama.